"PKK sebagai Penggerak Kesejahteraan Masyarakat, Khususnya Keluarga."
Apa itu PKK ?
Sejarah
Bermula dari seminar Home Economic di Bogor tahun 1957. Sebagi tindak lanjut dari seminar tersebut, menghasilkan tata susunan pelajaran yang dinamakan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tahun 1961.
Gerakan PKK pun mulai dimasyarakatkan pada tahun 1967 yang berawal dari kepedulian istri Gubernur Jawa Tengah (Ibu ISRIATI MOENADI) setelah melihat keadaan masyarakat yang menderita Busung Lapar.
27 Desember 1972, Mendagri Mengeluarkan perintah agar mengubah nama Pendidikan Kesejahteraan Keluarga menjadi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga.
Kemudian diadakan penyesuaian-penyesuaian dalam Rakernas PKK di Bandung tanggal 31 Oktober – 02 November 2000 ( Rakernas PKK ), yang dijabarkan kembali menjadi gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.
Hal yang paling mendasar adalah Perubahan nama gerakan PKK dari Pembinaan Kesejahteraan Keluarga menjadi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.
Pemberdayaan Masyarakat yang dimaksud adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari kemiskinan dan keterbelakangan.
Dengan kata lain Pemberdayaan bermaksud untuk mengembangkan kemampuan masyarakat agar secara mandiri memiliki keterampilan untuk mengatasi masalah mereka sendiri.
Dalam hal ini peran PKK sangat diperlukan, namun perlu kesadaran dari tiap-tiap anggota PKK itu sendiri seberapa peduli kah mereka kepada masyarakatnya akan Pemberdayaan tersebut.
Gerakan PKK sebagai gerakan dari bawah dan bermanfaat bagi masyarakat terutama di daerah pedesaan.
Pada bidang Kesehatan, PKK dituntut untuk menghidupkan Posyandu dan membantu ibu yang melahirkan dan yang akan melahirkan sehingga mengurangi angka kematian ibu dan anak saat proses persalinan, Stunting, dll.
Bidang Ekonomi diharapkan PKK dapat membantu usaha kecil dan menengah, hal terpenting yaitu Menyiapkan Kader-kader PKK di setiap perkampungan serta dapat melakukan Pembinaan Kadernya sendiri dan masyarakat untuk dapat menggali potensi, sumberdaya, keterampilan yang di miliki di wilayah tersebut.
Kepedulian dari Kader-kader PKK sangat berpengaruh ke dalam Pemberdayaan masyarakat khususnya keluarga.
“Kalau kadernya sendiri sudah tidak peduli, bagaimana bisa pemberdayaan di masyarakat bisa berjalan”.
Bersatu Santun Handal Jujur dan Amanah